Tuesday, August 14, 2007

Roy Suryo, "Indonesia Raya", Zainal Ma'arif, dan Pers Indonesia

Capek juga lama-lama melihat pers kita yang menyambar setiap umpan, walaupun itu umpan busuk. Kasus Roy Suryo dan Indonesia Raya, Zainal Ma'arif dan SBY. Kalau pun mau masuk TV, pantasnya hanya di Cek dan Ricek, karena levelnya emang segitu.

Dari dulu saya sering mendengar teman2 dari kalangan IT yang mengatakan kalau Roy Suryo itu gak tau apa2, alias cuma selebritis. Repotnya dia yang dianggap ahli sama media kita. Kasus kontroversi Indonesia Raya yang dia angkat emang buat eneg. Orang udah nyanyi lagu tiga stanza itu di jaman SD, SD di kampung lagi, yang hanya ada empat kelas dalam satu sekolah. Gak ada yang heboh tuh. Rekamannya juga udah dari jaman jebot. Kalau tidak salah ingat aku pernah melihat itu sewaktu SD di TVRI menjelang acara 17 Agustusan. Malah ada yang dinyanyikan dengan versi refren yang gak standar:
Indone Indone merdeka merdeka, Tanahku negriku yang tercinta ...
Gak ada yang heboh tuh... Emang bisanya cuma cari popularitas saja.

Apalagi Zainal Maarif, murahan sekali membuat isu seperti. Kalau pun itu benar, so what. Aku tidak peduli Presiden mau beristri berapa, asal ngurus negara ini bener.

Yang lebih parah lagi adalah pers kita yang melahap itu semua, demi sensasi. Sayangnya masyarakat kita juga belum cukup cerdas. Kalau kita cukup cerdas, kita boikot pers yang beritanya gak jelas kayak gini. Malu-maluin bangsa ini aja. Masih mending aku dukung tim nasional yang meskipun kalah kemarin tetapi kalah dengan kepala tegak! Hidup tim nasional, terutama buat kiper PSMS, Markus Horison. Mantap benar!

Kita boikot Roy Suryo!