Sunday, April 13, 2008

Untung ada DVD bajakan!

Belakangan ini memang film Indonesia menunjukkan gairah yang cukup menggembirakan. Tiada hari tanpa tayangan film Indonesia di bioskop. Beberapa di antaranya malah menjadi fenomena seperti Ayat-Ayat Cinta. Lalu kenapa mengeluh?

Saya, mewakili beberapa penggemar film kelas berat belakangan ini merasa porsi tayangan film Indonesia mulai menggerogoti kenikmatan kami menonton film2 berkualitas dari negeri seberang. Film yang menang Oscar "No Country for Old Man" gak masuk jaringan bioskop kita. Beberapa unggulan seperti "There Will be Blood" juga gak tayang. "Juno" yang banyak dipuji, dan skenarionya memenangkan Oscar mungkin baru akan tayang, telat setengah tahun.

Untung masih ada Blitz Megaplex yang sering memasukkan film2 alternatif yang kelas festival sehingga bisa dinikmati oleh para penggemar film kelas berat. Film seperti "The Orphanage" yang diproduksi Guillermo del Toro bisa diputar. Begitu pula dengan "The Fall" karya Tarsem Singh yang fenomenal itu. Yang suka film2 horor Asia (yang jauh lebih bagus dari film horor lokal maupun Hollywood) juga terpuaskan di sana.

Di lain pihak, kecuali anda langganan TV kabel, tontonan di TV lokal benar2 membunuh kecerdasan otak. Masa2 keemasan yang dulu sempat kita nikmati sewaktu RCTI masih pake dekoder seolah menjadi masa lampauyang tak terjangkau. Dulu kita dimanja dengan seri Mac Gyver, Flash, Layar Emas Rabu, film kartun seperti Duck Tales, dll. Di saat banyaknya film seri bermutu di negeri seberang (baik Korea maupun Hollywood) seperti Heroes, CSI, 24, dll, kalau kita gak punya TV kabel silakan nyengir.

Dan disinilah datang "dewa penyelamat" kita, DVD bajakan! Segala macam film, dari yang sampah, porno, india, sampai kelas film klasik dan festival, film seri TV Amerika maupun Korea, film Jepang, anime, semua bisa diperoleh dengan mudah dan murah!

OK, anggaplah pembajakan adalah perbuatan melanggar hukum. Tetapi para pembajak bisa kita lihat seperti Robin Hood dunia hiburan yang memberikan hiburan murah kepada rakyat (dengan segepok keuntungan di tangan mereka tentu saja), yang tanpa mereka hanya nyengir saja nonton film jelek yang makin merajai bioskop dan televisi kita. Hidup DVD bajakan!