Monday, July 30, 2007

Etika Ber-BusWay Ria

Ini sekedar uneg2ku selama beberapa bulan ber-busway ria.

Setelah berjalan beberapa lama, busway nampaknya mendapat sambutan yang lumayan oke dari penduduk Jakarta dan sekitarnya, termasuk aku. Beberapa nada negatif di awal dibangunnya busway nampaknya menghilang, mudah2an karena melihat manfaatnya, bukan karena diancam.

Memang disana-sini masih ada kekurangan: jarak antar bis yang belum pas tiap 5 menit katakanlah. Kadang mesti nunggu hampir setengah jam. Begitu pula kadang ada sopir yang ugal2an kalau ngerem sehingga banyak yang hampir terjatuh. Kondisi halte dan terutama kanopi juga sering rusak dan bolong, dan perbaikannya lambat. Tapi bagaimanapun, dengan kekurangan itu, kebebasan dari macet yang berarti hemat waktu yang ditawarkan busway masih membuatnya jadi pilihan banyak orang.

Ini ada beberapa tips supaya kita semua enak ber-busway ria:

1. Kalau naik busway jangan numpuk di pintu semua. Minggir ke depan atau ke belakang, untuk memberi tempat bagi orang yang mau naik atau turun. Lagi pula ngapain tumpuk2an di pintu. Kan ada tempat longgar di depan dan di belakang. Jangan takut gak bisa turun. Ini kan bukan bis atau KRL. Pasti ditungguin sama sopirnya...

2. Hati2 dengan dompet dan handphone. Udah kejadian beberapa kali ada yang kecopetan. Periksa selalu dompet dan handphone. Kalau ilang langsung teriak. Pengemudi bersama petugas akan memerintahkan penggeledahan penumpang. Mudah2an copetnya belum sempat turun.

3. Please deh, para pengemudi kendaraan bermotor, terutama sepeda motor, jangan masuk jalur busway, kecuali dalam situasi khusus diizinkan petugas. Udah mengambil hak yang bukan miliknya, juga berbahaya bagi keselamatan nyawa Anda sendiri. Mungkin Dislanta perlu memperlakukan busway seperti kereta api, alias dapat prioritas. Dan bagi petugas, tolong berikan sangsi yang berat bagi pelanggar jalur busway. Demi nyawa mereka juga.

4. Kenek busway lebih tegas dong ngadepin penumpang yang bandel, yang maksa naik walau sudah penuh misalnya. Anda pakai seragam dan memang dibayar untuk menjaga ketertiban dan keamanan bersama. Pasti didukung penumpang lain kok... Kita kan mau enak semua. Jangan karena ulah satu orang, yang lain semua kena getahnya.

No comments: