Elpiji naik seperti ditulis di Kompas. Dengan demikian harga per tabung untuk 12 kg dari 63 ribu menjadi 69 ribu. Sementara untuk tabung 50 kg dari 343.900 menjadi 362.750 . Elpiji yang 3 kg tetap tidak naik, karena disubsidi oleh pemerintah. Menurut Humas Pertamina kenaikan ini diberlakukan karena Pertamina merugi.
Yang menarik adalah mengapa Pertamina menaikkan harga elpiji. Menurut Humas Pertamina, ini dilakukan karena harga elpiji dijual jauh di bawah harga pasar dunia. Harga elpiji sebelum naik adalah 5.250/kg dan dinaikkan menjadi 5.750/kg, dan harga internasional sekarang adalah 11.400/kg.
Yang menjadi pertanyaan saya adalah, kok elpiji mau dijual dengan harga pasaran dunia. Berbeda dengan BBM, dimana kita adalah importir, untuk kasus gas kita adalah EKSPORTIR! Gasnya punya kita, ya suka2 kita dong jual berapa untuk rakyat. Yang perlu kita ketahui adalah berapa biaya produksinya. Selama masih nutup, tidak perlu dijual dengan harga pasaran dunia. Saya kuatir yang dimaksud rugi oleh beliau adalah opportunity loss, sebuah jargon ekonomi yang berarti kerugian akibat kehilangan kesempatan meraup keuntungan lebih besar. Kerugian ini adalah kerugian yang dibayangkan, bukan kerugian dalam arti sebenarnya. Pertamina harus mempertanggungjawabkan angka produksi gas elpiji kepada masyarakat secara terbuka, diaudit, supaya kita benar2 tahu apakah kenaikan gas ini benar2 rugi, atau akal2an pat gulipat saja.
Kenaikan yang bisa diterima akal adalah yang diakibatkan oleh kenaikan biaya distribusi, seperti yang dilansir waktu kenaikan bulan lalu. Tetapi kenaikan karena menyesuaikan dengan pasar dunia benar2 tidak bisa diterima.
Apalagi kenaikan ini dilakukan sepertinya dengan jebakan. Setelah menghentikan distribusi minyak tanah dan memaksa masyarakat pindah ke gas, elpiji pun naik, seperti yang diduga banyak orang.
Pertamina masih sempat berkilah bahwa ini tidak akan berakibat ke rakyat miskin karena gas 3 kg tidak naik. Ini adalah sebuah pernyataan yang bodoh. Kita semua tahu logika pasar, bahwa jika elpiji 12 kg naik, apalagi kalau benar akan naik Rp500/kg perbulan, yang terjadi adalah hijrah besar2an ke elpiji 3 kg. Yang akan terjadi adalah kelangkaan elpiji 3 kg, dan membuat harganya di pasaran naik, meskipun harga distributor tetap.
YLKI dan masyarakat harus melakukan class action lewat pengadilan untuk masalah ini. Masyarakat sudah susah, tidak perlu dibuat susah lagi.
Sunday, August 24, 2008
Friday, August 22, 2008
Zaenal Maarif, Partai dan Mimpi
Zaenal Maarif yang sebelumnya sempat bersitegang dengan SBY mengejutkan banyak orang dengan menjadi calon legislatif untuk Partai Demokrat untuk daerah pemilihan Jawa Tengah. Mengenai apa yang terjadi di belakang itu menjadi sumber bagi spekulasi orang.
Bagi yang percaya dengan teori konspirasi mengatakan bahwa ada deal di belakang layar dengan SBY. Ini membuat orang untuk curiga kalau memang ada fakta kebenaran yang dipegang Zaenal Maarif mengenai perkawinan SBY sebelum masuk akademi militer.
Tapi saya bukan penggemar teori konspirasi. Yang akan saya bahas adalah hasil wawancara KBR68H pada Jumat pagi tanggal 22 Agustus 2008 dengan yang bersangkutan, Zaenal Maarif. Maarif ditanyai mengenai mengapa beliau mau menjadi calon legislatif dari partainya SBY, yang pernah bersengketa dengan beliau. Di satu pihak, ia menyatakan bahwa SBY bukan seorang yang pendendam, dan ini patut dihargai. Dengan mau menerima Zaenal Maarif berarti ia bisa memaafkan kesalahan orang di belakang.
Namun yang menarik adalah justru pernyataan Zaenal Maarif sendiri mengenai mengapa ia masuk Partai Demokrat. Ia mengatakan bahwa semuanya berasal dari MIMPI! Ia bermimpi berdiri di belakang SBY. Dan di dalam mimpi itu juga ada ibunya yang sepertinya memberi restu. Dengan demikian bergabunglah ia dengan Partai Demokrat, dan SBY pun tidak berkeberatan.
Bayangkan sebuah keputusan politik yang diputuskan dengan mimpi. Masih hangat dalam ingatan kita (atau mungkin sudah lupa) pada saat Sri Sultan memperingatkan warga Jogja akan adanya badai besar berdasarkan mimpi beliau. Bangsa ini sungguh bangsa yang irasional, dan masih butuh waktu untuk menjadi bangsa yang besar. Bapak2 bangsa kita yang terdidik di jaman dulu akan sedih melihat anak cucunya sekarang ini.
Omong2 saya semalam bermimpi berdiri di samping Barack Obama, dan di belakang saya ada George Washington dan Bung Karno yang mengangguk menyetujui. Wah saya mesti buru2 daftar nih jadi calon wakil presiden yang diusung Partai Demokrat, bukan yang di sini tapi yang di negeri Paman Sam.
Bagi yang percaya dengan teori konspirasi mengatakan bahwa ada deal di belakang layar dengan SBY. Ini membuat orang untuk curiga kalau memang ada fakta kebenaran yang dipegang Zaenal Maarif mengenai perkawinan SBY sebelum masuk akademi militer.
Tapi saya bukan penggemar teori konspirasi. Yang akan saya bahas adalah hasil wawancara KBR68H pada Jumat pagi tanggal 22 Agustus 2008 dengan yang bersangkutan, Zaenal Maarif. Maarif ditanyai mengenai mengapa beliau mau menjadi calon legislatif dari partainya SBY, yang pernah bersengketa dengan beliau. Di satu pihak, ia menyatakan bahwa SBY bukan seorang yang pendendam, dan ini patut dihargai. Dengan mau menerima Zaenal Maarif berarti ia bisa memaafkan kesalahan orang di belakang.
Namun yang menarik adalah justru pernyataan Zaenal Maarif sendiri mengenai mengapa ia masuk Partai Demokrat. Ia mengatakan bahwa semuanya berasal dari MIMPI! Ia bermimpi berdiri di belakang SBY. Dan di dalam mimpi itu juga ada ibunya yang sepertinya memberi restu. Dengan demikian bergabunglah ia dengan Partai Demokrat, dan SBY pun tidak berkeberatan.
Bayangkan sebuah keputusan politik yang diputuskan dengan mimpi. Masih hangat dalam ingatan kita (atau mungkin sudah lupa) pada saat Sri Sultan memperingatkan warga Jogja akan adanya badai besar berdasarkan mimpi beliau. Bangsa ini sungguh bangsa yang irasional, dan masih butuh waktu untuk menjadi bangsa yang besar. Bapak2 bangsa kita yang terdidik di jaman dulu akan sedih melihat anak cucunya sekarang ini.
Omong2 saya semalam bermimpi berdiri di samping Barack Obama, dan di belakang saya ada George Washington dan Bung Karno yang mengangguk menyetujui. Wah saya mesti buru2 daftar nih jadi calon wakil presiden yang diusung Partai Demokrat, bukan yang di sini tapi yang di negeri Paman Sam.
Thursday, August 21, 2008
Klarifikasi soal cucu SBY yang lahir lewat caesar
Tulisan ini berkaitan dengan posting saya sebelumnya di sini
Setelah saya menjelajah ke beberapa media online saya menemukan berita yang menyatakan bahwa kelahiran melalui operasi caesar tersebut dikarenakan alasan medis.
lihat di sini
Menurut berita tersebut, ibunda Annisa Pohan mengaku bahwa anaknya harus melahirkan lewat operasi caesar demi alasan medis. Mengenai apakah itu benar atau tidak tentunya itu di luar pengetahuan saya (cuma dokternya sama Tuhan yang tahu).
Yang mau saya tekankan di sini adalah bahwa, sebagai seorang sosok publik, apa pun yang dilakukan olehnya akan menjadi sorotan publik. Meskipun dia melahirkan caesar tanpa rencana, tetapi karena kelahirannya pas tanggal 17 Agustus, ini bisa memunculkan persepsi macam-macam di mata masyarakat. Hal seperti inilah yang harus diklarifikasi. Sebagai contoh saja silahkan baca di sini, yaitu Ketua Program Studi Pemandu Wisata Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar Drs I Ketut Sumadi yang sudah mengkait2kan kelahiran tanggal keramat dengan macam2 hal yang tidak rasional. (Di dalam tulisan itu dikatakan bahwa itu berkaitan dengan karma perbuatan masa lalu. Bukannya saya tidak percaya karma, melainkan satu tidak setuju dengan pengkramatan hari tertentu yang merupakan bagian dari astrologi)
Pihak keluarga (kalau benar kelahirannya memang terpaksa harus dicaesar) harus berupaya untuk menjelaskan duduk perkaranya di depan publik. Begitulah repotnya kalau jadi figur publik. Kejadian yang mungkin biasa2 saja bagi orang biasa bisa membawa akibat yang tidak enak lewat pemberitaan di media.
Setelah saya menjelajah ke beberapa media online saya menemukan berita yang menyatakan bahwa kelahiran melalui operasi caesar tersebut dikarenakan alasan medis.
lihat di sini
Menurut berita tersebut, ibunda Annisa Pohan mengaku bahwa anaknya harus melahirkan lewat operasi caesar demi alasan medis. Mengenai apakah itu benar atau tidak tentunya itu di luar pengetahuan saya (cuma dokternya sama Tuhan yang tahu).
Yang mau saya tekankan di sini adalah bahwa, sebagai seorang sosok publik, apa pun yang dilakukan olehnya akan menjadi sorotan publik. Meskipun dia melahirkan caesar tanpa rencana, tetapi karena kelahirannya pas tanggal 17 Agustus, ini bisa memunculkan persepsi macam-macam di mata masyarakat. Hal seperti inilah yang harus diklarifikasi. Sebagai contoh saja silahkan baca di sini, yaitu Ketua Program Studi Pemandu Wisata Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar Drs I Ketut Sumadi yang sudah mengkait2kan kelahiran tanggal keramat dengan macam2 hal yang tidak rasional. (Di dalam tulisan itu dikatakan bahwa itu berkaitan dengan karma perbuatan masa lalu. Bukannya saya tidak percaya karma, melainkan satu tidak setuju dengan pengkramatan hari tertentu yang merupakan bagian dari astrologi)
Pihak keluarga (kalau benar kelahirannya memang terpaksa harus dicaesar) harus berupaya untuk menjelaskan duduk perkaranya di depan publik. Begitulah repotnya kalau jadi figur publik. Kejadian yang mungkin biasa2 saja bagi orang biasa bisa membawa akibat yang tidak enak lewat pemberitaan di media.
Wednesday, August 20, 2008
Lagi-lagi SBY...
Barusan posting sebelumnya saya mengkritik cucu SBY yang dilahirkan dengan operasi caesar (yang setau saya) bukan karena alasan medis, eh baru aku tahu bahwa lagu-lagu SBY dinyanyikan dalam prosesi penurunan bendera 17 Agustus 2008 barusan (baca di okezone).
Bukankah upacara 17 Agustus itu adalah sebuah upacara yang sakral yang mestinya bersih dari segala upaya menjilat atasan. Kok saya melihat acara yang pake nyanyiin lagunya SBY segala adalah upaya menjilat yang terlalu kentara. Untuk bisa lagu seseorang dinyanyikan itu mestinya gak gampang. Dari lagu-lagu yang lumayan baru mungkin baru lagu ciptaan alm. Gombloh yang layak.
Okelah bahwa lagu beliau yang dinyanyikan "Save our planet" mengusung isu lingkungan yang emang lagi hangat dan juga penting. Tapi apa memang harus lagu beliau. Masih lebih pantes lagu "Imagine"-nya John Lennon misalnya. Atau "We are the World"-nya Michael Jackson. Atau kalau mau bau lokal bisa pake lagu2nya Uli Sigar Rusadi misalnya.
Belum lagi acara yang sakral ini pake bawa2 bintang cilik komersil pemenang AFI junior dan idola cilik RCTI (yang suka saya plesetin jadi idola licik). Komersialisasi emang sudah sampai di depan orang paling berkuasa di Indonesia, secara simbolis.
Sekedar mengutip obrolan orang2, susah negeri ini punya presiden pengen jadi penyanyi dan punya penyanyi pengen jadi presiden... :p
Bukankah upacara 17 Agustus itu adalah sebuah upacara yang sakral yang mestinya bersih dari segala upaya menjilat atasan. Kok saya melihat acara yang pake nyanyiin lagunya SBY segala adalah upaya menjilat yang terlalu kentara. Untuk bisa lagu seseorang dinyanyikan itu mestinya gak gampang. Dari lagu-lagu yang lumayan baru mungkin baru lagu ciptaan alm. Gombloh yang layak.
Okelah bahwa lagu beliau yang dinyanyikan "Save our planet" mengusung isu lingkungan yang emang lagi hangat dan juga penting. Tapi apa memang harus lagu beliau. Masih lebih pantes lagu "Imagine"-nya John Lennon misalnya. Atau "We are the World"-nya Michael Jackson. Atau kalau mau bau lokal bisa pake lagu2nya Uli Sigar Rusadi misalnya.
Belum lagi acara yang sakral ini pake bawa2 bintang cilik komersil pemenang AFI junior dan idola cilik RCTI (yang suka saya plesetin jadi idola licik). Komersialisasi emang sudah sampai di depan orang paling berkuasa di Indonesia, secara simbolis.
Sekedar mengutip obrolan orang2, susah negeri ini punya presiden pengen jadi penyanyi dan punya penyanyi pengen jadi presiden... :p
Monday, August 18, 2008
Cucu pertama SBY, Kampanye Negatif buat Melahirkan Normal
Selamat untuk kelahiran cucu pertama presiden kita yang bertepatan dengan hari kemerdekaan kita 17 Agustus. Proses kelahirannya dilakukan dengan operasi caesar dan sejauh tulisan ini diturunkan, semuanya berlangsung dengan baik.
Yang menjadi perhatian saya, adalah mengapa orang sekaliber SBY dan Aulia Pohan, mengijinkan anaknya melakukan operasi caesar tanpa alasan medis. Ini adalah kampanye negatif bagi proses melahirkan normal yang lebih murah dan aman dibandingkan operasi. Apakah demi tanggal lahir anak yang dipas2kan dengan 17 Agustus harus mempercepat kelahiran sang jabang bayi?
Sebagai presiden mestinya ia lebih melihat lebih arif. Melahirkan dengan operasi caesar sekarang banyak disalahgunakan oleh pihak rumah sakit untuk meraup keuntungan dari pasien dengan memanfaatkan ketakutan pasien melahirkan normal, atau oleh keinginan melahirkan anak pada tanggal tertentu seperti cucu SBY ini.
Tapi bagaimana pun, seorang bayi perempuan yang mudah2an cantik seperti ibunya telah lahir, dan kita patut mensyukurinya.
Yang menjadi perhatian saya, adalah mengapa orang sekaliber SBY dan Aulia Pohan, mengijinkan anaknya melakukan operasi caesar tanpa alasan medis. Ini adalah kampanye negatif bagi proses melahirkan normal yang lebih murah dan aman dibandingkan operasi. Apakah demi tanggal lahir anak yang dipas2kan dengan 17 Agustus harus mempercepat kelahiran sang jabang bayi?
Sebagai presiden mestinya ia lebih melihat lebih arif. Melahirkan dengan operasi caesar sekarang banyak disalahgunakan oleh pihak rumah sakit untuk meraup keuntungan dari pasien dengan memanfaatkan ketakutan pasien melahirkan normal, atau oleh keinginan melahirkan anak pada tanggal tertentu seperti cucu SBY ini.
Tapi bagaimana pun, seorang bayi perempuan yang mudah2an cantik seperti ibunya telah lahir, dan kita patut mensyukurinya.
Subscribe to:
Posts (Atom)