Mau tahu siapa vandal yang paling parah di negara ini? Bukan anak punk atau seniman jalanan yang suka corat-coret tembok. Bukan pula para penempel iklan majalah atau event di semua dinding dan halte bisa. Yang paling parah adalah para caleg yang nyampah dimana2, dari spanduk, bendera, stiker, poster, baliho, dll. Semuanya adalah sampah dalam arti memang kotoran, dan juga sampah bagi mata karena mengganggu pemandangan.
Kenapa mereka nyampah? Satu, karena memang belum ada kesadaran dari mereka untuk tidak nyampah. Padahal ada bentuk2 lain dari kampanye yang lebih ok. Lewat internet misalnya. Atau pin yang bisa dipakai dan bukan menjadi sampah.
Tapi kesemuanya ini juga mungkin karena aturan. Coba saja kalau KPU melarang kampanye dengan menempel atau pake spanduk atau bendera. Kan beres urusan sampah. Mereka hanya diperbolehkan kampanye lewat media massa atau iklan secara terbuka. Untuk hal ini mungkin mereka harus mencontoh HIDUP ADALAH PERBUATAN, karena itu jelas tidak nyampah. (Dalam hal ini aku pro dengan Sutrisno Bachir. Di luar itu sih dia emang norak).
Kalau mau dilihat lebih lanjut, bagaimana mungkin mereka akan membuat kebijakan pro lingkungan, sedangkan pas kampanye aja mereka udah nyampah?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
tabarinMAKSUD TERSELUBUNG CALON LEGISLATIF
Pesta demokrasi 2009, pestanya calon legislatif merebut simpati rakyat. Calon legislatif berlomba merebut garis terdepan berjanji memperbaharui kehidupan.
Namun, tatkala pesta itu usai dan mereka terpilih, anggota dewan mulai menampakkan kekakuannya. Tujuan utama mendapatkan kekayaan sebesar-besarnya melekat benar dalam saraf ingatan anggota dewan.
"Tiada hari tanpa korupsi " slogan wajib bagi mereka. Hidup tanpa korupsi bagaikan sayur tanpa garam atau dengan kata lain hidup tiada mengenal korupsi sama dengan mati di dalam hidup, itulah prinsip mereka. Mumpung jadi anggota dewan.
Akhirnya kita hanya bisa diam!! diam!! diam!!
Membawa segala penyesalan menuju alam baka.
Post a Comment